Beritainternusa.com, Jakarta – Politikus Abraham ‘Lulung’ Lunggana sedang mempertimbangkan berpindah partai. Lulung yakin, jika dia pindah, PPP tak akan bisa meraup 5 kursi di DKI.
“Di Jakarta, saya yakin, kalau saya hijrah, PPP 5 kursi saja tidak dapat,” kata Lulung saat berbincang, Senin (16/4/2018) malam.
Lulung mengaku masih berat hati meninggalkan PPP tempatnya berkarier politik hingga saat ini. Hanya, dia mengaku ada alasan yang membuatnya tak sreg dengan PPP saat ini.
“Aku cinta sama PPP, kalau aku sampai saat ini masih mencintai PPP kalau orang-orang yang berkuasa di PPP tidak mencintai saya, artinya saya bertepuk sebelah tangan. Saya boleh hijrah dong,” paparnya.
“Dia punya politik menutup diri, saya juga punya hak politik untuk hijrah. Tetapi kemudian yang semangat enerjik seperti saya ini kan, yang punya semangat berpolitik karena berpeluang ini kan luar biasa kalau partai saya menafikan,” urainya.
Lulung pun mengaku mendapat sejumlah tawaran dari parpol lain peserta pemilu untuk menjadi kader. Lulung kemudian menyebutkan sejumlah parpol yang ‘merayunya’ untuk bergabung menjadi kader. Dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketum PAN Zulkifli Hasan, hingga Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kan Pak SBY pernah, sempat pesan kan dulu ditinggal teman lama, ada kawan baru. Kiai Hasan PAN orang pernah langsung datang ke kantor saya, sama saya jawabnya masih belum mau pindah,” katanya.
“Pak Muhaimin (Muhaimin Iskandar, red) dalam pertemuan di perkawinan, dia juga minta Pak Hasbi (Hasbiallah Illyas, red) ketua DPW, ‘Kenapa nggak bisa ajak Haji Lulung itu.’ Artinya, memang banyak itu, saya bersyukur ke Allah SWT, Bang Zul (Zulkifli Hasan, red) PAN juga mengajak saya. Sohibul Iman, temen-temen PKS di DKI, jadi semua asyik aja gitu,” imbuhnya.
Lulung menambahkan dia juga mendapat tawaran dari Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik untuk menjadi kader. Bahkan sejumlah partai baru peserta pemilu, seperti PBB besutan Yusril Ihza Mahendra, Partai Idaman, dan Partai Berkarya besutan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) juga ikut memperebutkannya.
Meski begitu, hingga saat ini Lulung masih menimbang semua tawaran tersebut. Dia mengapresiasi seluruh ajakan tersebut dan menghormati tawaran yang diberikan kepadanya.
“Saya tetap tegar, mawas diri, saya harus menghormati orang. Dilihat tanggal mainnya nanti, istikharah dulu, mau tabayun dulu,” pungkasnya.