Beritainternusa.com, Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono bicara soal baku tembak antara TNI dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang disinyalir bagian dari Operasi Papua Merdeka (OPM).

Baku tembak di Papua tersebut mengakibatkan tewasnya anggota TNI Pratu Vicky dan dua orang dari KKSB. “TNI yang mati satu,” kata Mulyono saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Sebelum baku tembak, ada aksi pembakaran rumah sakit di Utikini. Mulyono membantah kabar jika yang melakukan pembakaran adalah anggota TNI.

“Nggak benar itu,” katanya.

Sebagai langkah penyelesaian, Mulyono menegaskan pihaknya akan segera memberikan bantuan kepada masyarakat.

“Kita akan membantu,” katanya.

Mulyono juga bicara mengenai masih banyaknya masyarakat yang lari dari permukiman dan memilih tinggal di hutan. Ini dikarenakan keputusan ‘blunder’ melepaskan tawanan yang kemudian malah menduduki wilayah permukiman.

“Sebenarnya itu kesalahan kemarin waktu kita bebaskan tawanan itu lalu kampung itu ditinggal pergi, sehingga diduduki mereka lagi. Kalau seandainya dari awal kita duduki mungkin nggak akan terjadi lagi,” katanya.

Karena itu, pos-pos penjagaan di wilayah permukiman ke depan akan diisi oleh anggota Polri. Penempatan polisi di pos itu nantinya akan jadi permanen.

“Kemudian rakyat kita lindungi di situ. Itu kemudian jadi permukiman masyarakat lagi, tapi harus ada pos kita, kalau nggak nanti mereka kembali lagi,” jelasnya.

Dia juga membantah kabar yang menyebut ada mantan anggota TNI yang bergabung dengan OPM. Mulyono menilai kabar itu hanya dibesar-besarkan saja.

“Halah, itu membesar-besarkan saja. OPM itu nggak ada apa-apanya. Dia latihan juga nggak pernah kok. Tahu dari mana (strategi tempur-red),” katanya.

Terkait dengan banyaknya penempatan anggota TNI di wilayah permukiman ‘zona merah’, Mulyono mengatakan hal tersebut tidak masalah. Sebab tujuannya untuk melindungi warga.

“Warga takut gimana? Wong TNI melindungi warga. Warga bisa hidup tenang, hidup enak. Itu di sana kan ada jalan-jalan. Kita amankan dari mereka (OPM-red) supaya masyarakat bisa melakukan aktivitas,” Ujar Mulyono.

“Pendekatan kita bukan mau membunuh atau tidak, tidak. Pendekatan kita dari segi manusiawi. Kita ingin membantu menyadarkan saudara-saudara kita yang di hutan, ayo kembali ke masyarakat. Memang tidak semudah yang dibayangkan,” sambungnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here