Beritainternusa.com, Palembang – Sebanyak enam penyidik dari jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan ‘terbang’ ke Makassar. Mereka berangkat untuk menjemput kepala cabang Abu Tour Palembang, Ridwan Rasyid, terkait raibnya uang Rp 109 miliar di cabang Sumsel.
“6 Orang penyidik kita sudah berangkat ke Makassar dan berkoordinasi dengan Polda Sulsel. Rencananya penyidik akan mencri kepala cabang Abu Tour, Ridwan Rasyid. Karena informasinya ini mereka semua kumpul di Makassar pasca CEO, Abu Hamzah ditetapkan tersangka,” kata Wakil Direktur Dit Reskrimum Polda Sumsel, AKBP Aziz Andriansyah, Kamis (29/3/2018).
Untuk kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang jemaah Abu Tour yang gagal berangkat, penyidik telah memeriksa puluhan saksi. Bahkan beberapa agen yang ikut tergabung pun sudah diperiksa.
Dari total 8.325 jemaah di Bumi Sriwijaya ini, diperkirakan ada sekitar 109 miliar dana jemaah yang hilang dan belum diketahui ke mana rimbanya. Sedangkan untuk keperluan penyidikan, beberapa aset milik Abu Tour cabang Palembang telah disita.
“Hanya beberapa aset saja yang kita sita dari kantor cabang Palembang, itu untuk keperluan penyidikan semua. Statusnya juga sudah naik dari penyidikan menjadi penyelidikan, tapi belum ada penetapan tersangka karena masih koordinasi dulu dengan penyidik di Polda Sulsel,” kata Aziz.
Sebelumnya, sebanyak 62 orang yang tergabung dalam Aliansi Agen dan Mitra Abu Tour cabang Palembang pun telah melaporkan Ridwan Rasyid ke Polda Sumsel. Mereka mengaku ikut menjadi korban penipuan karena jemaahnya gagal berangkat.
“Kami di sini semua agen dan mitra Abu Tour cabang Palembang yang sudah bayar ratusan juta. Uang jemaah yang daftar sama kami semua sudah dikirim ke Abu Tour dan sekarang malah gagal berangkat. Bahkan tidak ada kejelasan,” kata kuasa hukum aliansi agen dan mitar Abu Tour Heru P Malano usai membuat laporan di Polda Sumsel.
Menurut Heru, akibat tidak adanya upaya pertanggungjawaban dari Abu Tour saat ini. Semua jemaah datang dan menuntut para agen untuk ganti kerugian. Padahal dana jemaah yang masuk melalui lebih dari 200 agen Abu Tour, seluruhnya telah disetorkan ke kantor pusat di Makassar.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pada jemaah, aliansi ini telah menduduki kantor yang berada di Jalan Inspektur Marzuki Palembang. Disana para agen akan memberikan layanan informasi dan mengembalikan paspor jemaah yang datang.
“Sekarang kantor aliansi yang ambil alih, ini sebagai bentuk pertanggungjawaban agen pada jemaah. Jadi jemaah masih bisa dapat informasi dan ambil paspor. Tapi kalau nanti kantor juga disita sama polisi ya kita tidak bisa bilang apa-apa lagi,” kata Heru.
Heru menyebut kedatangan para agen juga merupakan salah satu bentuk dari kerisauan pasca ditetapkannya CEO Abu Tour, Hamzah Mamba sebagai tersangka oleh Polda Sulsel. Mereka kawatir seluruh jemaah betul-betul terancam dan gagal berangkat.