Beritainternusa.com, Sumsel – Hujan deras beberapa hari terakhir menyebabkan sungai Ogan yang melintasi Ogan Ilir, Sumatera Selatan, meluap. Akibatnya akses menuju lokasi perkantoran terendam dan tak dapat dilalui.
Kepala BPBD Ogan Komering Ilir, Ahmad Sakroni menyebut luapan sungai sudah mulai menggenangi jalan sejak 3 hari terakhir. Untuk berkantor, pegawai harus mencari jalur alternatif di Jalan Tebing Grinting dan Jalan Tanjung Sejaro agar kendaraan dapat melintas.
“Kalau untuk menuju perkantoran memang tidak bisa lagi melalui jalur utama. Karena ada beberapa titik yang sudah terendam sejak 3 hari lalu dan memaksa pegawai harus cari jalur alternatif untuk ke kantor,” kata Sakroni saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Selasa (20/3/2018).
Banjir yang terjadi saat ini sebenarnya hanya musiman. Sungai Ogan meluap akibat curah hujan tinggi hanya dalam 5 tahun sekali yang akan berdampak pada kawasan di sekeliling perkantoran Pemkab Ogan Ilir terendam.
Saat ini, pihaknya juga masih berjaga di akses keluar masuk kantor untuk menjaga keamanan. Bahkan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, pihaknya membuat papan himbauan agar pengendara tidak memaksa untuk melintas.
“Ketinggian air kalau di jalan itu sampai 30 cm dan kendaraan tidak bisa lewat. Tapi tetap saja dari kemarin ada yang memaksakan diri dan kendaraannya pun terperosok dan harus diderek,” sambung Roni.
Selain akses menuju perkantoran yang terendam, salah satu icon pemkab Ogan Ilir yakni ‘Jembatan Tanjung Senai’ juga tak dapat dilalui. Jembatan Tanjung Senai terputus aksesnya karena pada sisi kanan dan kiri terendam banjir.
“Kalau prediksi BMKG curah hujan tinggi ini sedang puncaknya hingga April nanti. Untuk itu kami kasih papan himbauan dan titik-titik rawan untuk tidak dilalui oleh pengendara. Terutama warga yang tinggal ditepian sungai dan rawa-rawa untuk dapat tetap waspada,” tutupnya.