Beritainternusa.com, Jakarta – Saksi sidang bom Thamrin, Achmad Supriyanto, mengaku pernah ke Filipina untuk latihan militer bersama terpidana teroris lainnya, Adi Jihadi. Dia juga pernah membeli senjata di Filipina.

“Hubungan dengan Adi Jihadi?” tanya jaksa penuntut umum, Mayasari, dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2018).

“Pernah ke Filipina, latihan militer di sana,” kata Achmad yang bersaksi untuk Aman Abdurrahman.

Achmad saat ini tengah menjalani hukuman terkait pelatihan militer di Filipina. Sementara, Adi Jihadi juga menjalani hukuman terkait pelatihan militer di Filipina selama 6,3 tahun.

Achmad menyatakan dia pernah berlatih menggunakan senjata asli di Filipina. Kemudian ada beberapa senjata yang dibeli saat kembali ke Indonesia.

“Waktu itu kita beli senjata,” kata Achmad.

Namun, Dia mengaku tidak tahu siapa yang memerintahkan membeli senjata. Karena, waktu itu hanya mengikuti perintah saja.

“Tidak tahu,” ujarnya.

Dalam persidangan, tidak dikatakan senjata jenis apa yang dibeli serta berapa jumlah senjata yang dibeli.

Achmad mengatakan sebelumnya pada tahun 2013 dan 2015 pernah mengunjungi Aman Abdurrahman di Nusakambangan. Saat itu, dia diajak oleh Ustaz Lukman mengunjungi Aman yang dianggap sebagai ustaz.

Pada kunjungan ke Nusakambangan itu lah Achmad bertemu dengan Ali Jihadi yang saat itu mengunjungi kakaknya terpidana teroris, Rois alias Iwan Darmawan.

Ia mengatakan kunjungannya ke Filipina menggunakan biaya sendiri. Ia ke Filipina berdasarkan kemauan sendiri, tidak ada hubungannya dengan Aman Abdurrahman.

“Nggak ada,” katanya.

Pada persidangan sebelumnya, Adi Jihadi disebut merupakan fasilitator pengiriman Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ke Filipina dan Suriah. Dia membelikan tiket bagi siapa yang mau ke Filipina dan Suriah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here