Beritainternusa.com, Jakarta – Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno punya sikap berbeda soal Dirut Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati, yang ingin mundur karena kesulitan berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain. Yang satu merelakan, satunya lagi ingin membujuk untuk mempertahankan.

Sandiaga mengatakan kinerja Marina selama ini cukup baik. Sandiaga sudah meminta Marina mengurungkan niatnya mengundurkan diri.

“Beberapa minggu lalu, seminggu atau dua minggu lalu, datang frustrasi ‘proses di sini lama’. Dia curhat sama saya dan dia mau mengundurkan diri dan saya bilang, ‘Janganlah ini kan mau masuk Lebaran. Biasanya Lebaran (harga) daging naik. Alangkah baiknya Bu Marina tunda dulu, apa sih permasalahannya’,” kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).

Sementara itu, Anies tak mempersoalkan jika Marina mengajukan permohonan pengunduran diri. Menurutnya, tidak ada orang yang tak bisa digantikan.

“Tidak ada orang yang tidak bisa diganti. Tidak ada orang yang tidak bisa diganti. Tidak ada orang yang irreplaceable (tak tergantikan), everyone is replaceable. Mundur boleh, nggak mundur boleh, silakan. Be professional,” kata Anies di Intiland Tower, Jl Jend Sudirman 32, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2018).

“Kalau memang mundur, mundur sajalah, nggak usah pakai ancam-ancaman. Mundur saja,” ujar Anies.

Marina mengaku ingin mundur karena kesulitan berkoordinasi dengan jajaran SKPD lain. Imbasnya adalah dana subsidi daging tidak cepat cair.

Keinginan mundur Marina itu sudah disampaikan kepada Sandiaga. Permintaan itu dia sampaikan kepada Wagub DKI Sandiaga dalam pertemuan 6 Maret lalu.

“‘Pak, saya mau resign‘ saya bilang. ‘Kenapa?’ Saya bilang, ‘Ini Bapak, gimana saya mau kerja baik? Karena nggak dibantu, PSO belum turun.’ Saya bilang gitu. Terus di dalam Badan Pengawas juga ngaco-ngaco,” ujarnya menirukan percakapan dengan Sandiaga, saat dihubungi, Kamis (15/3/2018).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here