Beritainternusa.com, Jakarta – Baru 60% wilayah DKI yang terjangkau aliran air PAM Jaya. Pemprov DKI akan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membuat Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Jatiluhur guna memenuhi kebutuhan air di Jakarta.
“Kita koordinasi dengan Kementerian PUPR untuk SPAM 1, itu kan SPAM 1 sampai 7-lah,” kata Asisten Sekretaris Daerah bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Asbang) Pemprov DKI Jakarta Gamal Sinurat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018).
Air bersih dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta, akan mengalir melalui pipa, menjangkau rumah-rumah warga Jakarta. Gamal menyebut alasan PAM baru bisa menjangkau 60% wilayah DKI adalah permasalahan anggaran. Gamal mengatakan dibutuhkan anggaran yang besar untuk memenuhi kebutuhan air di seluruh DKI.
“Nggak kecil itu (anggarannya),” ujarnya.
Gamal memaparkan wilayah Jakarta yang belum terjangkau PAM adalah wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur, serta Jakarta Utara. Saat ditanya apakah SPAM 1 mampu menjangkau seluruh wilayah DKI, Gamal mengatakan pihak dari PAM-lah yang harus mengkaji.
“Sebagian wilayah Jakarta Barat, sebagian Jakarta Timur masih belum terkover, Jakarta Utara juga,” jelasnya.
Sebelumnya, pejabat Humas PAM Jaya Melinda mengatakan pihaknya baru menjangkau 60 persen wilayah DKI Jakarta. “Untuk cakupan, wilayah pelayanan PAM saat ini sebesar 60% dengan jumlah pelanggan sekitar 839.000-an pelanggan,” kata Melinda saat dihubungi terpisah.
Pembangunan SPAM Jatiluhur termasuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pembangunan SPAM Jatiluhur ini melibatkan kerja sama berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan air minum di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Bekasi dan Karawang) sebesar 5.000 liter per detik. Diharapkan tidak kurang dari dua juta jiwa akan mendapatkan manfaat dari proyek ini.
Dilansir situs resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, proyek SPAM Regional Jatiluhur punya nilai investasi Rp 1,670 triliun. Rencana konstruksi dilakukan pada Agustus 2018. Sistem ini direncanakan beroperasi mulai Agustus 2022.