Beritainternusa.com, Bekasi – Peraturan ganjil genap telah diberlakukan di gerbang tol Bekasi Barat dan Timur. Lantas, seperti apa cara mengawasi pelat nomor ganjil genap mobil-mobil yang akan melintas?
Deputi General Manager Traffic Management cabang Jakarta-Cikampek, Cece Kosasih, menjelaskan, penentuan pelat ganjil atau genap sudah disepakati. Ini mengacu pada satu angka yang ada di belakang pelat nomor mobil.
“Cara pemisahannya itu kita lihat angka terakhir pelat nomor kendaraan,” kata Cece saat diwawancarai di gerbang Tol Bekasi Barat, Jalan Ahmad Yani, Bekasi, Selasa (13/3/2018).
Di tanggal genap, hanya kendaraan berpelat nomor genap yang boleh melintas. Demikian sebaliknya di tanggal ganjil. Untuk pelat nomor mobil yang angka terakhirnya 0 masuk hitungan genap.
“Misalnya pelat nomor 1779 jadi diambil angka paling terakhir yang kita lihat. Itu kan 9 ganjil. Jadi ini yang bisa masuk (tol) pas waktu ganjil. Kan sudah ada informasi ganjil genap. Pokoknya sesuai tanggal. Tangganya ganjil yang boleh lewat ganjil, tanggal genap yang boleh genap,” ujarnya.
Cece mengatakan, pengawasan ganjil genap dilakukan secara manual. Tidak ada alat khusus yang digunakan. Petugas Dinas Perhubungan dan polisi melakukan penjagaan jelang gerbang tol.
“Sistemnya dijagain di depan pintu tol selama satu minggu. Kalau untuk tindakan, berdasarkan informasi belum ada, baru diputarkan saja yang ganjil genap,” jelas Cece.
Pantauan sejak pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB, mobil lancar melintas di gerbang Tol Bekasi Barat. Ada polisi dan petugas Dinas Perhubungan yang berjaga jelang gerbang tol. Mobil yang berpelat nomor genap disuruh putar balik oleh polisi. Belum ada penindakan dengan tilang.
“Sampai per pukul 08.50 WIB ada sekitar 51 kendaraan yang diputar arah. Kalau kemarin hari pertama dari jam 06.00 WIB sampai 09.00 WIB ada 162 kendaraan yang diputar arah,” jelasnya.
Praturan ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Timur diberlakukan sejak Senin (12/3) kemarin. Aturan ini dimulai pukul 06.00-09.00. Menurut Cece, hingga hari ini pemberlakuan ini terasa efektif
“Kepadatan menurun sekitar 30 persen, sudah mulai terurai. Minimal kalau ganjil genap sampai 30 persen itu sudah berhasil,” ujarnya.